Sebagai sebuah perayaan besar, orang-orang masih tidak banyak tahu fakta dan cerita di balik tahun baru. Mereka berpesta pora demi mengingat bahwa waktu terus berjalan, tanpa banyak mengerti kearifan di balik semua itu. Tidak salah memang, tapi ada baiknya kamu juga mengetahui bahwa acara yang kamu ramaikan itu punya sejarah panjang. Beberapa bahkan menjadi tonggak penting dalam peradaban lho.
Berikut ini adalah sedikit informasi terkait fenomena tahun baru, supaya kamu tahu lebih banyak.
Dirayakan Pertama Kali pada Tahun 45 SM
Sekitar 4.000 tahun lalu, setelah dinobatkan sebagai kaisar Roma, Julius Caesar memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad VII SM. Bersama Sosigenes, seorang astronom dari Iskandariyah, Julius Caesar mendesain kalender baru ini. Sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir, mereka membuat penanggalan ini dibuat dengan mengikuti revolusi matahari.
Bulan Januari disebut sebagai awal bulannya, merujuk pada Dewa Janus. Janus punya dua wajah, satu melihat ke depan dan satu lagi melihat ke belakang. Caesar merasa bulan yang dinamakan merujuk dewa ini akan membawa keberuntungan. Dalam penanggalan itu, ada sebanyak 365 seperempat hari dalam setahun. Pada tahun 45 SM, Caesar menambahkan 67 hari agar tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Kelahiran penanggalan baru Julius Caesar itu menandai perayaan tahun baru di seluruh dunia.
Negara Pertama yang Merayakan Tahun Baru 2016: Samoa
Berdasarkan worldtimezone.com, Samoa adalah negara pertama merayakan tahun baru 2016. Samoa merupakan salah satu negara kepulauan di Samudera Pasifik, terletak tidak jauh dari Australia dan Selandia Baru. Negara ini terkenal dengan pantai tropisnya yang mempesona dan sering menjadi destinasi wisata. Wilayah lain yakni Kiribati di Christmas Island juga berbagi posisi dengan Samoa sebagai daerah pertama yang mencapai tahun baru 2016.
Lalu bagaimana Indonesia? Ternyata Indonesia, bersama Jepang, Korea Selatan, Russia, dan Timor Leste, masuk urutan kesembilan yang merayakan tahun baru.
Auld Lang Syne: Soundtrack Tahun Baru Bagi Orang-orang Berbahasa Inggris
Auld Lang Syne adalah lagu folk Skotlandia yang kerap dinyanyikan para English-speakers saat malam pergantian tahun. Dalam bahasa Inggris, judul lagu ini berarti days gone by. Penyair Robert Burns mencatat, mengadaptasi, dan menulis ulang lagu ini pada akhir abad ke-18.
Liriknya mengajak kita kembali mengingat pengalaman bersahabat di masa lalu. Meskipun dinyanyikan semenjak abad ke-19, lagu ini baru benar-benar dinobatkan sebagai ‘standar perayaan’ tahun baru. Ini berlangsung sejak Guy Lombardo dan Royal Canada menyanyikannya selama siaran radio dari Roosevelt Hotel pada tanggal 31 Desember 1929 tengah malam. Grup Band itu mempertunjukkan lagunya setiap tahun sampai 1976, dan gaungnya terus berlanjut hingga perayaan ball drop di Times Square, New York.
Orang Pertama di Awal Tahun Adalah Representasi Orang yang Kamu Temui Sepanjang Tahun
Banyak orang, terutama di Amerika, merayakan tahun baru bersama orang terkasih. Mereka percaya bahwa orang pertama yang ditemui di awal tahun akan menjadi representasi orang yang akan kamu lihat sepanjang tahun. Ini juga termasuk pasangan. Makanya, mereka percaya ketika seseorang tidak mencium kekasihnya pada malam tahun baru, maka hubungan mereka akan berantakan.
Makna Kesejahteraan di Balik Makanan Perayaan Tahun Baru
Pesta tahun baru di seluruh dunia biasanya disertai makan-makan. Makanan melimpah bisa menjadi simbol pembawa keberuntungan untuk tahun yang akan dihadapi. Di Spanyol, orang-orang memakan buah anggur berbarengan dengan dentang jam tengah malam.
Di belahan dunia lain, hidangan tradisional tahun baru menonjolkan makanan berbahan tumbuhan polong, yang dianggap memiliki kemiripan dengan koin dan melambangkan kesejahteraan finansial. Contohnya di Italia dengan miju-nya, dan black-eyed peas di Amerika bagian selatan.
Karena babi merepresentasikan perkembangan dan kemakmuran, daging babi disajikan di malam tahun baru di Kuba, Austria, Hungaria, dan Portugal. Kue berbentuk cincin, sebagai simbol tahun baru yang merupakan sebuah lingkaran penuh, hadir di pesta-pesta Belanda, Meksiko, dan Yunani. Di Swedia dan Norwegia, puding beras dengan ‘almond yang tersembunyi di dalamnya’ disajikan di malam tahun baru. Mereka menganggap bahwa orang yang berhasil ‘menemukan’almond itu akan diganjar nasib baik.
Membuat Resolusi Sudah Dimulai Sejak 4.000 Tahun Lalu
Banyak orang akan berjanji merevisi cara menjalani hidupnya setiap tahun baru. Mulai dari mencari kebiasaan baru, meninggalkan hal-hal buruk, atau mempelajari sesuatu yang berguna.
Ternyata tradisi semacam ini sudah terjadi semenjak 4.000 tahun lalu, tepatnya semenjak era Babilonia. Mereka membuat janji-janji semacam itu demi mendapatkan nikmat dari para dewa serta agar bisa memulai tahun di jalan yang benar. Mereka akan bersumpah untuk membayar utang dan mengembalikan peralatan pertanian yang mereka pinjam.
Maskot New Year’s Baby dan Kepercayaan Yunani Tentang Bayi yang Lahir di Tahun Baru
Paul Revere, J. Edgar Hoover, Lorenzo de Medici, Betsy Ross, dan Paus Alexander VI adalah tokoh-tokoh besar yang dianggap memiliki keberuntungan sepanjang hidupnya. Figur-figur bersejarah itu lahir ke dunia pada tanggal 1 Januari. Menurut tradisi, bayi yang lahir pada awal tahun akan tumbuh diliputi keberuntungan sepanjang hidup, membawa kesejahteraan dan nasib baik bagi orang-orang di sekitarnya.
Menggunakan bayi sebagai simbol personifikasi awal tahun sudah dilakukan semenjak era Yunani Kuno. Seorang bayi di dalam keranjang diarak untuk menandai kebangkitan Dionysus, dewa kesuburan. New Year’s Baby sudah tampak di spanduk, poster, dan kartu-kartu selama ratusan tahun di banyak negara.
Selamat Tahun Baru 2017!
Sumber : nyoozee.com
EmoticonEmoticon