Albert Einstein memang salah satu jenius sepanjang masa yang kecerdasannya sudah sangat terkenal. Jika berbicara mengenai daftar ilmuwan jenius, maka nama Albert Eisntein hampir selalu ada. Tak ada yang meragukan kejeniusannya. Teori relativitasnya membuat semua ilmuwan terkesan. Namun tahukah anda bahwa Einstein bukanlah manusia paling jenius jika dinilai dari skor Intelegensia Quotient (IQ). Siapakah saja para manusia dengan skor IQ tertinggi? Simak uraian berikut.
Jika dilihat dari skor Intelegensia Quotient (IQ) maka kita akan mendapati orang-orang luar biasa yang memiliki skor IQ yang mengagumkan. Dibawah ini daftar 5 orang dengan IQ tertinggi di dunia :
John Stuart Mill lahir tahun 1806 dan wafat tahun 1873. Dia dikenal sebagai pakar ekonomi, seorang filsuf empiris dan seorang pemikir aliran utilitiranisme. Ia adalah akademisi berkebangsaan Inggris. Ia juga dikenal sebagai seorang jurnalis terkemuka di era reformasi Eropa abad 19 yang banyak menulis tentang ekonomi politik. Dia dikenang sebagai seorang pemikir ulung dan dijuluki sebagai pembicara filosofi paling berpengaruh pada abad ke-19. IQ nya sekitar 200. Meskipun ada beberapa orang yang memiliki IQ rata-rata 200 di dunia ini, namun Mill layak masuk dalam daftar 5 orang dengan IQ tertinggi di dunia ini karena pengaruh dan karya-karyanya untuk dunia.
1. William James Sidis (IQ : 250)Jika dilihat dari skor Intelegensia Quotient (IQ) maka kita akan mendapati orang-orang luar biasa yang memiliki skor IQ yang mengagumkan. Dibawah ini daftar 5 orang dengan IQ tertinggi di dunia :
1 John Stuart Mill (IQ : 200)
John Stuart Mill lahir tahun 1806 dan wafat tahun 1873. Dia dikenal sebagai pakar ekonomi, seorang filsuf empiris dan seorang pemikir aliran utilitiranisme. Ia adalah akademisi berkebangsaan Inggris. Ia juga dikenal sebagai seorang jurnalis terkemuka di era reformasi Eropa abad 19 yang banyak menulis tentang ekonomi politik. Dia dikenang sebagai seorang pemikir ulung dan dijuluki sebagai pembicara filosofi paling berpengaruh pada abad ke-19. IQ nya sekitar 200. Meskipun ada beberapa orang yang memiliki IQ rata-rata 200 di dunia ini, namun Mill layak masuk dalam daftar 5 orang dengan IQ tertinggi di dunia ini karena pengaruh dan karya-karyanya untuk dunia.
2 Emanuel Swedenborg (IQ : 205)
Emanuel Swedenborg lahir tahun 1688 dan wafat tahun 1772. Ia akademisi berkebangsaan Swedia dan dikenal sebagai seorang ilmuwan, seorang filsuf dan teolog Kristen yang sering menuliskan tafsir Kitab Injil. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang produktif sepanjang kariernya. Menginjak usia 60 tahun Swedenborg memasuki fase spiritual dalam hidupnya. Ia mengaku sering mendapat "mimpi" dan "penglihatan". Dari mimpi tersebut ia membuat klaim bahwa ia ditunjuk oleh Tuhan agar menulis doktrin surgawi untuk mereformasi ajaran Kristen. Banyak orang yang terpengaruh dengan karya-karyanya dalam bidang teologi, setelah kematiannya para pengikut setia Swedenborg mendirikan sebuah komunitas dengan nama Swedenborgian sebagai dedikasi terhadap ajaran dan pemikirannya. Perkumpulan ini juga mendirikan gereja dengan nama yang sama pula, Swedenborgians.
3 Johann Wolfgang von Goethe (IQ : 210)
Johann Wolfgang Von Goethe lahir pada tahun 1749 dan meninggal pada tahun 1832. Goethe adalah seorang dramawan, seorang penyair, ilmuwan, novelis, negarawan, kritikus dan seorang seniman berkebangsaan Jerman. Dia adalah sosok yang dijadikan sebagai figur literatur Jerman pada era modern. Ia satu-satunya tokoh Jerman yang reputasinya naik secara bersamaan baik di kancah nasional maupun internasional sebagai seorang filsuf sekaligus komposer. Dalam literasi budaya dengan bahasa Jerman, ia memiliki otoritas yang kuat sejak abad 18 akhir. Tulisan-tulisannya dikategorikan ke dalam pemikiran klasik. Dalam sebuah sudut pandang bangsa Eropa ia muncul sebagai pusat pemikiran dan juga sebagai perwakilan dari pergerakan romantis. Goethe juga figur yang menginspirasi Darwin untuk meneliti teori evolusi.
4 Leonardo Da Vinci (IQ : 220)
Leonardo Da Vinci lahir pada tahun 1452 dan meninggal pada tahun 1519. Da Vinci dikenal sebagai seorang jenius universal berkebangsaan Italia, dia adalah praktisi dalam banyak bidang ilmu yang visi-visinya sangat maju ke depan melebihi zamannya. Dia dikenal seorang pelukis, penulis, pemahat, arsitek, dan insinyur. Kejeniusannya sudah banyak dikenal masyarakat dunia, bahkan ia adalah seorang yang jenius diantara para jenius, karena ia lebih menonjol dibandingkan dengan mereka yang memiliki kejeniusan. Ia peletak dasar-dasar seorang humanis sekitar zaman renaissans (abad pencerahan). Dia memiliki beberapa mahakarya, dua dari beberapa mahakaryanya yang popular adalah Perjamuan Terakhir (Last Supper) yang dibuat sekitar tahun 1495 – 1498 dan Mona Lisa yang dikerjakan pada tahun 1503 hingga 1506. Beberapa buku catatannya pun menguak tabir semangat ilmu pengetahuan dan beberapa penemuan mekanis yang futuristis. Dengan kata lain pemikirannya jauh lebih maju dibandingkan zamannya, sehingga banyak temuannya yang bisa dinikmati oleh manusia abad-abad setelahnya.
William James Sidis lahir tahun 1898 dan meninggal pada tahun 1944. Dia sosok yang disebut-sebut sebagai pemilik IQ lebih dari 250 atau kisaran 250 – 300. Ini merupakan yang tertinggi yang pernah dicatat dalam sejarah. William Sidis adalah Seorang berkebangsaan yahudi Rusia yang berimigrasi ke Amerika. Skor IQ nya mengalahkan Da Vinci yang memiliki skor 220.
Sidis sudah mampu makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Dia sangat cepat belajar dan memiliki rasa ingin tahu sangat besar. Dalam usia 2 tahun dia sudah gemar membaca koran New York Times setiap pagi. Dan pada usia 6 tahun sudah membuat karya tulis dalam bidang anatomi dan astronomi. Hal ini membuat Universitas Harvard terkesan dan menawarinya untuk menjadi mahasiswa ketika usianya menginjak 11 tahun. Saat muda ia juga dikenal tertarik dengan ilmu bahasa, dan rumor menyebutkan ia menguasai setidaknya 40 macam bahasa di dunia bahkan ada yang menyebut sampai 200 macam bahasa.
Ia meninggal dalam usia 46 tahun. Sejarah mencatat ia meninggal dalam keadaan menganggur, terasing, dan sangat miskin. Hal ini dikarenakan banyak hal yang tidak ia sukai dari kehidupannya dan merasa terkekang sehingga memilih untuk hidup dalam kesederhanaan dan bebas.
Sidis sudah mampu makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Dia sangat cepat belajar dan memiliki rasa ingin tahu sangat besar. Dalam usia 2 tahun dia sudah gemar membaca koran New York Times setiap pagi. Dan pada usia 6 tahun sudah membuat karya tulis dalam bidang anatomi dan astronomi. Hal ini membuat Universitas Harvard terkesan dan menawarinya untuk menjadi mahasiswa ketika usianya menginjak 11 tahun. Saat muda ia juga dikenal tertarik dengan ilmu bahasa, dan rumor menyebutkan ia menguasai setidaknya 40 macam bahasa di dunia bahkan ada yang menyebut sampai 200 macam bahasa.
Ia meninggal dalam usia 46 tahun. Sejarah mencatat ia meninggal dalam keadaan menganggur, terasing, dan sangat miskin. Hal ini dikarenakan banyak hal yang tidak ia sukai dari kehidupannya dan merasa terkekang sehingga memilih untuk hidup dalam kesederhanaan dan bebas.
Sumber : http://uniklopedia.blogspot.com/
EmoticonEmoticon